Kamis, 24 April 2008

rindu anak rantau 2

senja di jakarta tak seindah senja di desaku, sebuah desa kecil di sudut kab Sidrap. suara riuh burung cakkuridi( aku nggak tahu nama indonesianya..he..he..) seolah sedang menyanyikan lagu

desaku yg kucinta
pujaan hatiku
selalu kurindukan
desaku yg permai

begitu indah bak nyanyian seorang diva, belaian angin yg begitu lembut menerpa wajah yg ceria, suguhan pisang goreng dengan sambel terasi buatan nenek menambah indahnya senaj sambil menikmati pegunungan yg tertata apik didepan mata, sungguh indah ciptaan Tuhan.

saat ini aku berada jauh sungguh jauh, andai saja aku sudah berkecukupan mungkin akan berbeda Jakarta - sidrap akan dekat karena aku bisa pulang kapan aku mau. garuda bisa mengantarku setiap saat tapi sayang aku masih tetap terlunta - lunta di Jakarta dan aku belum sanggup tuk meninggalkan jakarta, atau seandainya aku anaknya Bpk Yusuf Kalla mungkin saja aku bisa pulang bareng tiap minggu...he..he..., sungguh kerinduanku akan desaku membuat diriku banyak berkhayal, tepatnya bermimpi.
meski demikian aku masih harus banyak bersabar karena cita - cita yg ku kejar di Jakarta belum kucapai.
entah sebulan atau setahun lagi atau entah kapan aku akan pulang, tapi sungguh aku sangat ingin pulang.
jika saatnya tiba harapku bisa pulang dengan senyum merekah, dan akan kuucapkan terima kasih pada Jakarta yg telah mengajariku banyak hal termasuk mengajariku merasakan rindu pada desaku, mengajariku tuk tetap sadar bahwa aku tetaplah gadis desa yg masih lugu, sebagaimana keluguan desa yg belum terjamah oleh dunia modern.

ah...desaku dulu masih lugu saat kutinggalkan namun entah saat ini apakah masih demikian.
harapku desaku masih seperti dulu... aku ingin merasakan kedamainnya.
semoga ia belum terjamah oleh tangan yg tak bertanggung jawab.
Tuhan jagalah kedamaian desaku dan semua yg ada di dalamnya termasuk keluarga dan teman - temanku serta burung cakkuridi yg setia menemani senjaku disana.

takkan lelah aku berharap
merasakan indahmu
terbuai kasihmu
karena aku cinta kamu

engkaulah yg mengajariku
cinta
engkaulah yg mengajariku
rindu

aku akan datang
dengan senyuman
serta cinta
duhai desaku yg permai.

Selasa, 22 April 2008

RINDU ANAK RANTAU

setelah empat tahun aku berjuang tuk bertahan hidup di Jakarta, baru akhir - akhir ini aku mersakan kejenuhan yg amat sangat. Bau asap kendaraan yg selama ini kuanggap sebagai teman hidupku rasanya tak bersahabat lagi," ibukota lebih kejam dari pada ibu tiri," pepatah itu mulai kuanggap benar... padahal sebelumnya aku sangat tegar menjalaninya, gonta ganti pekerjaan sudah tradisi bagiku, bergantung di bus kota sudah biasa, puasa di tanggal tuapun sudah biasa... dulu semua biasa bagiku tapi entah kenapa akhir - akhir ini semua kuanggap luar biasa alias di luar kebiaasanku...lelah, sedih, bete... semua bercampur jadi satu, entah apa yg kurasaakan kini?
suatu malam aku bermimpi bertemu dg teman lamaku di kampung, kami larut dalam kebahagiaan... tetesan air bening dari pelupuk mataku mengalir deras...lalu dalam mimpi yg bersamaan akupun bertemu dengan almarhum kakek di tengah kebun yg indah yg di tumbuhi pohon durian dan berbagai bunga - bunga liar yg indah, kemudian adik, kakak serta seluruh keluarga dekatku datang sat persatu...kamipun tertawa lepas penuh bahagia, tak dapat kulukiskan perasaan yg beradu dalam hatiku, berdesir bak seorang di lamar tuk dijadikan kekasih oleh seorang pemuda yg sangat ku idamkan, ya.. bahagia... itulah yg kurasa, lalu perlahan aku terjaga dengan perasaan hampa krn semua itu jauh berbeda dengan kenyataan, saat ini aku berada jauh dari mereka semua...aku berpetualang di tengah ramainya kota Jakarta meski punya tujuan pasti namun terasa sangat sulit untuk menggapainya, tapi mimpi itu membuatku tak sabar tuk terbang meninngalkan kota yg penat ini..., belakangan kusadari bahwa perasaanku tentang Jakarta berubah karena kerinduanku pada kota kelahiranku...Ya...aku rindu MAKASSAR, aku rindu semua tentangnya, semua yg ada disana namun aku belum mampu tuk meluapkan rinduku karena ada ego yang masih kuat menakanku..
tapi harapku secepatnya ego itu akan luluh oleh waktu..

dimana
kau yg kucinta
dimana
kau yg kurindu

sungguh tak mampu diri ini
menyimpan rindu
menyimpan cinta
ingin ku luapkan padamu yg jauh di sana

namun
ada ego yg tak mampu kutahan
seolah tegar
padahal sungguh sangat lemah

Tuhan
kutitipkan rinduku padaMU
sampaikan padanya yg pantas tuk kurindu
jaga mereka dalam kuasaMU
AMIEN.